cerita manusia

Selibat dan Jodoh

Hai guys, kalian apa kabar? Bosen gak di rumah terus.

Sama.

Tapi buat gw libur kerja (buat gw gak ada istilah work form home) karena emang gak ada kerjaan yang kudu dikerjakan di rumah. Status gw kan pegawai harian lepas. Jadi kerja yaaa kalo pas ada kerjaan yang harus dikerjain. Kalo enggak yang enggak. Heheee. Apakah enak? Ooh yaa jelas. Men-yenang-kan malah. Gaji juga lumayan banget. Meski akhirnya harus berakhir di meja dokter gigi, karena gigi karies semua.

Hikz.

Okeeee berhenti cerita tentang gw.

Kali ini gw mau cerita soal selibat dan apakah istilah jodoh ini perlu kita percayai?

Untuk arti selibat biar kalian cek langsung aja yaa detailnya di google. Biasanya istilah ini lebih banyak digunakan pada agama Nasrani, untuk muslim jarang sekali ditemui, lebih banyak yang bilang haram, neraka dan dalil-dalil lain yang makin bikin ngeri. Pernah kalian mikir kenapa orang memilih selibat? Selain karena mungkin untuk lebih mendekatkan kepada Tuhan???

Buat kisah yang satu ini mungkin kalian tidak akan pernah berpikir sejauh itu manusia mikirkan selibat. Heheeee.

Mari kita mulai……

 

Bagi sebagian orang mungkin sudah sering gonta-ganti pacar. Sudah tak terhitung punya berapa mantan, tapi tidak bagi gadis ini. Okee mulai sekarang hingga cerita ini selesai, gw akan menyebut dia dengan gadis.

Si gadis ini hampir tidak pernah pacaran bahkan disaat usianya menjelang 30 tahun. Entah pacaran dengan sesama jenis atau lawan jenis pun. Kenapa? Karena selain memang “tabu” karena sejak dahulu gak boleh pacaran selama sekolah, “sekolah aja yang bener, gak usah mikir cinta” begitu kata orang tua.

Juga karena gak ada satu pun pria atau wanita yang tertarik sama si gadis. Sedih yaaaaa. Bahkan ada kalanya si gadis begitu depresi yang membenci dirinya sendiri. Sejelek itukah dia. Seburuk itukah? Segak pantas itukah dia dicintai, disukai sekali saja?

Bagi gw, dia ga jelek, meski juga tidak cantik-cantik amat. Dia menarik. Itulah yang gw heran kok bisa gak ada yang suka? hhhmmmm

Entah sudah berapa kali pernyataan cintanya ditolak. DITOLAK. Sedih bukan main. Setelah itu mudah ditebak. Dia bakal dianggap makhluk menjijikan, kalo perlu dihindari karena sudah menyatakan cinta. Sudah jujur dengan dirinya sendiri. Entah apa dia sekarang sudah pulih atau belum. Semoga saja sudah.

Oke lanjut….

Sejak beberapa hari menyatakan cintanya, menyatakan perasaannya, otomatis dia bak virus. Orang yang selama ini dia taksir lebih memilih menghindar, kalo perlu pergi dan emoh deket-deket lagi. Bisa dibayangkan perasaan si gadis? Sudah patah hati, dikecewakan, dia juga harus mendapat perlakukan tidak mengenakkan. Itu berlangsung beberapa kali. Bahkan saat dia masih menginjak bangku SD. Wajar kan ya naksir-naksir jaman SD. Heheeeeeee

Setelah berkali-kali dikecewakan, patah sebelum tumbuh. Si gadis akhirnya lebih memilih diam. Siapapun yang dia suka. Siapapun yang dia taksir, dia lebih memilih menyimpan rapat-rapat perasaannya. Dia tidak mau gegabah lagi dan menjadi virus yang akhirnya harus dihindari. Dia kan pura-pura baik-baik saja.

Lalu si gadis berpikir, kalo emang aku gak ada yang suka, aku tidak ada yang mencintai selain diriku sendiri, apa aku selibat aja yaaa? Gak salah sih. Itu pilihan hidup manusia kan? Gw gak berhak menghakimi, siapa gw? Gw gak tau seberat apa yang dia rasakan. Pernah juga suatu ketika dia terpikir untuk bunuh diri,

toh gak ada yang tau juga kalo dia pergi. Hilang dari muka bumi. Paling hanya keluarga yang sedih. Tapi yang lain gak ada. Temen juga gak ada. Egois yaaaa. Apa gunanya hidup kalo gak ada orang yang sayang? Begitu katanya suatu hari saat kami berbincang. Naif memang. Hanya karena sering ditolak dia lalu berpikir begitu. Tapi yaaa gak salah juga sih. Apa yang gw lakukan? Mendengarkan. Gw tampung semua.

Gw hanya bisa terus menyemangatinya untuk terus hidup. Gw akan bilang bahwa London dan Paris masih menunggu dia pulih.

Gw gak berhak kasih harapan palsu kalo dia bakal ketemu orang yang tepat. Gak. Gw gak mau berbohong. Itu bukan ranah gw. Gw gak punya kapasitas buat kasih harapan semu. Semua itu tugas Tuhan, Dia yang tau. Dia yang berhak bilang kalo gadis bakal ketemu jodohnya, bukan gw yang bilang. Tapi nyatanya. Mau berapa kali berdoa, bersujud, bersimpuh, juga Tuhan belom menjawab doa gadis.

Maka ketika pilihan untuk selibat diakhir usia 30 menjadi logis dan masuk akal. Gadis lelah berdoa. Gadis sudah bingung harus berdoa dengan cara apa. Harus merubah dirinya, memantaskan dirinya seperti apa lagi?

Maka ketika beberapa teman selalu menyindir ‘jodohnya mana’, ‘kok gak cari jodoh aja?’ Dia akan membalas “coba kamu yang tanya Tuhan, kemana jodoh saya,” “siapa tau kalo kamu yang nanya Tuhan mau jawab.” Temannya lalu diam, tidak menanggapi lalu berlalu begitu saja.

Jodoh dan kematian sama misterinya bagi seorang gadis. Sama-sama hanya Tuhan yang tau. Jadi bagi gw, gak ada yang berhak bilang bahwa dia bakal ketemu jodohnya, bakal ketemu salah satu makhluk yang akan menjadi teman hidupnya karena semua itu hanya Tuhan yang tau, kita sama sekali gak bisa ikut campur, apalagi memberi harapan. Bagaimana jika memang takdir hidup yang digariskan Tuhan untuk dia harus selibat? Gak ada yang tau kan? Gw sangat menghargai apapun keputusan gadis. Apapun asal dia mau terus hidup dan bahagia atas pilihannya.

Mungkin. Mungkin ini karma yang harus ditanggung gadis karena dulu pernah beberapa berbohong saat iseng join grup chatting yang sempat hits. Dia berbohong dengan lawan chatnya bahwa usianya lebih tua dari usianya yang sekarang. Jika gadis bosan, dia bisa dengan mudah memutuskan chat begitu saja. Mungkin itu karma saat ini harus menuai takdir yang cukup pelik. Kasihan gadis, saking ingin merasa dicintai. Dia sampe rela berbuat begitu jauh. Tak terhitung berapa pria hidung belang yang kena tipu dan harus kecewa ketika gadis menghilang begitu saja. Bahkan rela mengganti nomor hpnya.

Gadis mempunyai kakak yang usianya kurang lebih 3 tahun diatasnya. Kakaknya sedang kuliah di London. Gadis berpikir mungkin jika dia yang kuliah di luar negeri, mungkin dia melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan di Indonesia. Mungkin dia akan merasa bebas karena tidak ada yang mengontrolnya. Bisa dibayangkan apa yang kan terjadi dengan gadis?

Gw bisa.

Pertama mungkin dia akan minum alkohol pertama kali dalam hidupnya.

Kedua, dia kan berkencan dengan siapapun orang yang akan ditemui dia bar, mungkin dia rela memberikan separuh hidupnya.

Untungnya Tuhan masih baik sama gadis, jadi dia gak bisa kemana-mana. Biar kakaknya yang kuliah dan dia yakin kakaknya mampu menjaga dirinya sediri lebih baik dari gadis menjaga dirinya.

wah panjang juga yaaa gw ceritanya.

Gilaaaa. Lockdown dan self distancing bisa bikin produktif yang bikin tulisan segini panjang. Heheee. Semoga gak kapok yaaa. Doakan gadis yaa gais. Jangan lagi kecewakan dia. Kasian.

 

 

 

 

Stay safe and health ya teman-teman see u…..

Satu tanggapan untuk “Selibat dan Jodoh

Tinggalkan komentar